Selasa, 30 Oktober 2007

FormL!n...??!

Sejarah Formalin
Formaldehyde, senyawa yang menjadi bahan dasar formalin, ditemukan pertama kali oleh ahli kimia Rusia, Alexander Mikhailovich Butlerov, pada tahun 1859. Butlerov mengaku menemukannya secara tidak sengaja ketika meneliti struktur komponen organik tertentu. Sebenarnya formaldehyde tersedia di alam dalam bentuk gas yang dihasilkan dari pembakaran materi-materi karbon yang tidak sempurna. Gas ini bisa ditemukan pada asap yang timbul dari kebakaran hutan, kepulan asap knalpot, hingga asap rokok.
Menurut situs Wikipedia, gas formaldehyde juga muncul di udara. Ia terjadi dari reaksi antara sinar matahari, oksigen, metan, dan hidrokarbon lainnya. Karena keterbatasan alat, Butlerov tak mampu menguraikan lagi temuannya itu. Setelah hampir 9 tahun kemudian, barulah ahli kimia Jerman, August Wihelm Hofmann, mampu mengolah formaldehyde menjadi formalin. Walaupun pada suhu kamar berwujud gas, formaldehyde bisa dengan mudah menjadi larutan dalam air. Hofmann mencampurkan methanol, udara, serta formaldehyde dalam suatu spiral. Campuran itu dipanaskan sehingga terbentuk formalin. Komposisi formaldehyde sebesar 37% inilah yang kemudian dijual ke pasar sebagai formalin.
Menurut Roland Hutapea, Direktur Pengawasan Produk dan Bahan Berbahaya, Badan POM, formaldehyde itu multiguna. Ia digunakan untuk keperluan industri kayu lapis, perabotan kertas, film, shampoo, deodorant, pasta gigi, lipstick, cat kuku, hingga tekstil. Sifat daya bunuh bakterinya tinggi sehingga mencegah pembusukan dan baik untuk mengawetkan. Karena itu, tak mengherankan jika zat formalin menyebar ke berbagai kehidupan kita.
Beberapa Kegunaan Formalin:
1. Furnitur, lantai kayu, lemari, dan kabinet Kursi, lemari, atap, hingga lantai yang kita sentuh tiap hari terwujud berka lem yang dibuat dari bahan formaldehyde. Zat ini dipandang sebagai alat perekat yang baik. Dengan formalin, produksi berbagai perabotan ini jadi lebih murah.
2. Mobil
Beragam material folmadehyde menjadi kunci pembuatan bodi mobil, dari bumper depan hingga belakang. Juga dalam beragam komponen, seperti sistem transmisi, sistem elektronik, blok mesin, panel pintu, hingga sepatu rem.
3. Tinta
Bahan formaldehyde juga digunakan untuk tinta pada uang kertas, mesin cetak, berbagai dokumen, surat kabar, hingga buku.
4. Pakaian
Formalin digunakan untuk melapisi pakaian agar tidak mudah kusut. Ia mengikat pigmen warna pada kain, sehingga pakaian tidak cepat pudar. Dengan bahan Ini, pakaian mudah dipelihara dan tahan lama.
5. Berbagai Industri
Fomalin juga menjadi bagian penting dalam proses produksi, terutama pada industri kayu dan agrikultur. Industri minyak bumi dan gas pun banyak menggunakan l arutan formalin dalam kegiatan pengeboran.




Sumber: Majalah Gatra No. 09
(Majalah Muslimah, Maret 2006)

Tidak ada komentar: